Pulau Bangka bukan Bangka Belitung with Farida
Akhirnya
liburan yang udah direncanain selama hampir 1 tahun terwujud juga. Tiket PP
untuk liburan ke Pulau Bangka sudah ditangan. Tinggal caoooooooooo.
Akhirnya rencana
liburanku bersama seorang sahabat bernama Farida segera terwujud. perjuangan untuk mewujudkan
liburan ini penuh dengan perjuangan, mulai dari harga tiket yang mahal, sampai
mengatur waktu keberangkatan/nyocokin waktu saya dan Farida untuk bisa
mengajukan cuti di perusahaan tempat kami bekerja,
Kami berangkat ke Pulau Bangka. Disana tempat yang kami tuju sudah
jelas yaitu rumah kawan kami yang bernama Linda, dia menetap di sana.
Rencananya kami akan tinggal di rumahnya dan Linda juga sudah menyediakan waktu
agar dia bisa menjadi tour guide kami selama di Bangka.
Kesalahpahaman
mulai terlihat saat saya mengatakan kepada Linda sekarang jadwal kita ke tempat
“Laskar Pelangi”, Linda langsung bingung dan mengatakan “Laskar Pelangi” adanya
di Bangka Belitung bukan di Bangka dan dari
sini masih jauh, kalaupun tetap mau ke sana tidak bisa dilewati melalui jalur
darat melainkan harus naik pesawat atau naik kapal. Huaaaaaaaaaaa rasanya mau
nangis, menyesal dan bĂȘte, masa jauh-jauh kesini tidak sampai menginjakkan kaki
di kampung “Laskar Pelangi”.
Saya
adalah fans berat penulisnya Andrea Hirata terutama buku Laskar Pelangi, saya
sudah memimpikan bisa berkunjung ke kampung Laskar Pelangi selama beberapa
tahun ini dan ini menjadi impian besar saya. Saya sangat ingin sekali melihat
batu-batu besar yang ada di pinggiran pantainya, sekolah yang sangat dibanggakan oleh Ikal. Tapi semua
sia-sia karena saya kurang informasi bahwa Bangka dan Bangka Belitung itu beda.
Linda
yang melihat kekecewaan kami berusaha untuk menghibur kami dengan menunujuk
keindahan Pulau Bangka ini. Kami diajaknya mengelilingi tempat wisata yang ada di Pulau Bangka, mulai dari beberapa
pantai, Pagoda, dan tama., Taman ini adalah taman yang banyak lubang-lubangnya
karena bekas penggalian timah oleh
warga setempat.
Kekecewaan
kami terobati dengan keindahan pantai dan keramahan warga Pulau Bangka. Dan akhirnya disini kami juga menemukan bebatuan
besar di pinggir pantai jadi berasa seperti di Bangka Belitung, air lautnya pun
jernih dan biru.
Pantai pasir putih adalah salah satu pantai
yang sangat cantik pasirnya, putih dan halus dan di pantai inilah resepsi
pernikahan impian Linda (Amin semoga tercapai ya sahabatku).
Kami juga tidak lupa untuk mencicipi makanan
khas Bangka yakni mie Bangka dan lain-lain. Hari kedua, kami tamasya ke pantai
Rambak, kami membawa perbekalan untuk makan siang. Dan kami makan di atas
bebatuan besar di pinggir panti. Dan sesudahnya kamipun “men-sah” kan liburan
kami dengan berenang di pantai Rambak yang dingin nan jernih.
Liburan
berakhir dengan menyenangkan di Pulau Bangka dan saya harus mulai menabung lagi
untuk memenuhi impian saya liburan ke Bangka Belitung. Amin.
0 Comments