Angan #satu hari satu cerita
Cukup satu kata yang keluar
dari mulutmu sudah banyak mimpi yang tercipta dan banyak angan yang ingin
kuwujudkan, Anganku sudah terlalu jauh melangkah ke masa depan dalam satu
ruang dan hanya ada kau dan aku. Bersama kita berusaha mewujudkan cita-citaku
dan cita-citamu. Hatiku gembira bukan main memikirkannya, merasa sudah sempurna
hidup ini dan merasa sekarangpun jika seandainya sang ajal memanggil, aku
bersedia mengikutinya dengan tersenyum. Walau masa depan itu hanya ada dalam
anganku belaka.
Aku tersenyum menyambut pagi
yang cerah dan tetap tersenyum menyambut malam yang gelap dan menakutkan, karna
ku tahu kau masih ada untukku. Mungkin memang raga kita tak saling berdekatan,
engkau berpijak di belahan bumi yang tidak kupijak, tapi aku yakin hatimu
masih ada bersamaku.
Angan liarku makin jauh
semakin jauh meninggal realitanya hidup, memang tidak hanya yang indah
saja, aku juga berangan akan timbul kelak perselisihan antara kita, kita saling
berteriak, saling membenci dan mungkin sampai menangis. Tapi lagi-lagi anganku
sangat tinggi yang mengatakan kita akan saling memaafkan dan berpelukan
kembali, bukan karena orangtua kita, keluarga kita, dan bukan juga karena buah
hati kita tapi karena sadar bahwa inilah yang membuat kita sadar kalau kita saling
mencinta.
Aku sangat berharap sampai
disitu cerita ini berhenti, aku berharap saat itu dunia lebih baik kiamat saja
atau mungkin sang Malaikat yang baik hati menjemputku saja atau mungkin sang
ajal menculik saja agar aku tak merasakan sakitnya kehilangan segala anganku.
Waktu kita bersama memang
tidaklah lama tapi percayalah banyak sekali angan dan citaku yang kau bawa
pergi saat kau tinggalkanku, seperti separuh nyawaku kau bawa, dadaku
rasanya terlalu sakit untuk bernafas. Kututup mataku dan berharap tidak
bangun lagi tapi yang muncul adalah wajah kedua orangtua dengan
muka yang keriput dan memelas melihat anaknya merana.
Aku coba untuk bangkit, bukan demi diriku tapi demi kedua orangtuaku. Dan berharap suatu saat dengan banyaknya doa yang kupanjatkan Tuhan akan berbelas kasih dan menjodohkan kita berdua. Tapi sepertinya aku hanya ber-angan (lagi), aku sudah tidak ada lagi dalam hatimu dan mungkin kau juga sudah lupa kalau aku perna ada di sana, atau itu juga hanya anganku.
0 Comments