Cukup satu kata yang keluar dari mulutmu sudah banyak mimpi yang tercipta dan banyak angan yang ingin kuwujudkan,  Anganku sudah terlalu jauh melangkah ke masa depan dalam satu ruang dan hanya ada kau dan aku. Bersama kita berusaha mewujudkan cita-citaku dan cita-citamu. Hatiku gembira bukan main memikirkannya, merasa sudah sempurna hidup ini dan merasa sekarangpun jika seandainya sang ajal memanggil, aku bersedia mengikutinya dengan tersenyum. Walau masa depan itu hanya ada dalam anganku belaka.

Aku tersenyum menyambut pagi yang cerah dan tetap tersenyum menyambut malam yang gelap dan menakutkan, karna ku tahu kau masih ada untukku. Mungkin memang raga kita tak saling berdekatan, engkau berpijak  di belahan bumi yang tidak kupijak, tapi aku yakin hatimu masih ada bersamaku.

Angan liarku makin jauh  semakin jauh meninggal realitanya hidup, memang tidak hanya yang indah saja, aku juga berangan akan timbul kelak perselisihan antara kita, kita saling berteriak, saling membenci dan mungkin sampai menangis. Tapi lagi-lagi anganku sangat tinggi yang mengatakan kita akan saling memaafkan dan berpelukan kembali, bukan karena orangtua kita, keluarga kita, dan bukan juga karena buah hati kita tapi karena sadar bahwa inilah yang membuat kita sadar kalau kita saling mencinta.

Aku sangat berharap sampai disitu cerita ini berhenti, aku berharap saat itu dunia lebih baik kiamat saja atau mungkin sang Malaikat yang baik hati menjemputku saja atau mungkin sang ajal menculik saja agar aku tak merasakan sakitnya kehilangan segala anganku.

Waktu kita bersama memang  tidaklah lama tapi percayalah banyak sekali angan dan citaku yang kau bawa pergi saat kau tinggalkanku, seperti separuh nyawaku kau bawa, dadaku rasanya  terlalu sakit untuk bernafas. Kututup mataku dan berharap tidak bangun lagi tapi yang muncul  adalah wajah kedua orangtua  dengan muka yang keriput dan memelas melihat anaknya merana.

Aku coba untuk bangkit, bukan demi diriku tapi demi kedua orangtuaku. Dan berharap suatu saat dengan banyaknya doa yang kupanjatkan Tuhan akan berbelas kasih dan menjodohkan kita berdua. Tapi sepertinya aku hanya ber-angan (lagi), aku sudah tidak ada lagi dalam hatimu dan mungkin kau juga sudah lupa kalau aku perna ada di sana, atau itu juga hanya anganku. 



0 Comments