perpisahan #satu hari satu cerita
Aku tau perpisahan kita menggoreskan luka yang sangat dalam
dihatimu yang menyebabkan semua sumpah serapah keluar dari mulut manismu. Sungguh,
akupun merasakan hal yang sama. Mungkin kau berfikir kalo aku tidak
kehilanganmu, bahwa kau tidak sangat berarti di hidupku. Kau selalu berkata,
bahwa aku tak pernah menganggapmu ada, bahwa aku tak pernah menghargai kebersamaan
kita, tawa kita, tangis kita. Kau selalu berkata seperti itu.
Taukah kau, saat kita benar-benar harus berpisah aku juga
sangat bersedih, beberapa hari mataku tak pernah kering, menyesali kenapa kita
harus seperti ini. Semakin sedih saat mengingat janji dan sumpah kita dulu, bahwa kita akan bersama sampai memutih rambut, selamanya.
Ternyata kebersamaan kita selama ini tak membuat ikatan kita semakin
kuat tapi ternyata semakin rapuh, aku tak mau menyalahkanmu karena ini juga
salahku. Salah kita.
Sejujurnya sampai sekarang aku berharap perpisahan itu tidak
pernah terjadi, apalagi yang ku tahu, hanya aku yang kau punya.
Ntah mengapa saat ini aku mengingatmu, apakah kau sekarang sedang mengingatku dan menyesali mengapa ini terjadi pada kita ? seperti aku yang sangat menyesali keegoisan kita atau mungkin kau sedang merindukanku karena sejujurnya akupun
merindukanmu.
Atau apakah kau masih sangat membenciku, menyumpahiku.
Yang pasti sampai sekarang kau masih ada di hatiku dan aku
menyesal kenapa kita harus seperti ini, asing. padahal masih banyak cita-cita yang
menunggu kita realisasikan.
0 Comments