Yeeeeeeeeeeeeeeeeee Tahun baruuuuuuuuuuuu

Malam pergantian Tahun baru adalah malam yang ditunggu-tunggu umat manusia di seluruh bumi ini, karena pas  waktunya untuk bersenang-senang, berpesta pora, pesta kembang api, panggang-memanggang dengan orang terkasih, termasuk  (yah mungkin juga waktunya mojok ama kekasih hati hahaha). tapi kebiasaan itu tidak berlaku bagi kami. yah kami, salah satu suku dari Sumatera Utara yaitu suku Batak. Bagi kami malam tahun baru adalah malam waktunya "mandok hata" yang artinya kurang lebih berbicara kepada keluarga/pengakuan dosa/sharing.

Mandok Hata  adalah tradisi orang Batak yang setiap tahun dilakukan secara turun temurun, bisa dipastikan saat malam pergantian tahun sulit menemukan orang Batak  di peredaran ( di ancol, monas dan tempat hiburan lainnya) karena saat menjelang tahun baru-lah orang-orang Batak akan pulang  ke kampung halaman (bona pasogit).

Tradisi “mandok hata” ini tetap dilakukan oleh orang Batak walaupun di perantauan, termasuk perantau di Jakarta. Tapi ada perbedaan merayakan malam tahun baru di kampung dan di kota. Kalau dikampung kita mengetahui sudah tahun baru atau pukul 24.00 teng adalah dari bunyi lonceng gereja, kita tetap akan menanti dan menajamkan telinga agar mendengar bunyi lonceng  padahal ada jam tangan dan  jam di HP. Di kota besar ini kita mengatahuinya melalui televisi tidak ada bunyi lonceng gereja.

Setalah pulang gereja yang biasanya masuk jam 7 malam pulang jam 9 malam, berarti tinggal tiga jam lagi waktunya “mandok hata” biasanya ini lumayan bikin deg-deg-an bagi kami anak muda batak. Kenapa bikin deg-deg-an ? karena diacara ini kita harus mengingat-ingat dan mengakui kesalahan yang kita lalukan selama setahun, meminta maaf dan berjanji kalau tahun depan akan lebih baik dari tahun sebelumnya  ( minta maafnya satu-satu ke anggota keluarga yang hadir). dalam pengakuan dosa dan pengharapan ditahun depan tidak jarang sampai menitikkan air mata.

Mungkin acara ini tidak terlalu berpengaruh bagi mereka yang masih muda banget (ABG) dan para orangtua tapi bagi sebagian orang yang sudah ber-umur 26 tahun keatas acara ini adalah hal yang sedikit menakutkan (tapi tidak bisa dihindari), kenapa bisa menakutkan ? karena selain pengakuan dosa tadi, dimalam inilah nasehat dan pertanyaan kapan nikah lebih formal ditanyakan oleh orangtua (hahaha pengalaman pribadi nih jadi curcol) sehingga tidak jarang anak perantau takut pulang kampung untuk menghindari pertanyaan ini.

Tapi jauh dari manis pahitnya “mandok hata” saya bangga menjadi bagian dari suku Batak yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai yang di ajarkan oleh leluhur,  tidak terkikis oleh kemajuan jaman yang sangat cepat ini. Entah sejak kapan tradisi ini dimulai yang pasti saya BANGGA jadi BATAK.

SELAMAT TAHUN BARU MA DI HITA SUDE
SELAMAT TAHUN BARU UNTUK KITA SEMUA
HAPPY NEW YEAR FOR ALL





0 Comments