Tepat satu tahun lalu, saya dan sahabat saya melakukan beckpeker melalui jalan darat dengan tujuan Malang, Denpasar dan Lombok. Tidak mudah bagi kami untuk melakukan perjalanan ini, karena kami harus berjuang mencari tiket di berbagai armada, tapi harus darat (lagi pengen mencoba jalan via darat). Mulai dari bus hingga Kereta Api. Sebenarnya kita sudah mencari tiket sejak akhir Desember tapi karna memang musim libur jadi susah dapetnya. 

Dari begadang tengah malam mencari tiket Kerata Api berharap ada yang cancel, sampe mencari tiket bus ke loket-loket bus antar provinsi. hingga kita putuskan untuk pergi saja langsung ke terminal Rawamangun, kita sudah membawa segala keperluan didalam ransel sehingga kalau dapat kursi langsung berangkat. Hujan deraspun tidak menghalangi langkah kami, dengan semangat kami tetap memasuki loket  demi loket tapi tiketpun tak kunjung ditangan.

Akhirnya kami memutuskan untuk pulang ke rumah, sesampainya di rumah kami masih belum menyerah, kami masih berusaha mencari tiket Kereta Api secara online. Hingga akhirnya Tuhan menjawab harapan kami, yeeeeeeeeee ada kursi kosong untuk besok walaupun duduknya terpisah tidak masalah, kursi kami booking dan langsung ke Indomaret untuk melakukan pembayaran. 

Akhirnya kami berangkat dari Stasiun Senen menuju Malang, sesampainya di Malang Elina mengajak saya ke Cafe-nya dan berkenalan dengan teman dan karyawannya. Elina dan teman-temannya mengajak saya ke Batu  untuk menikmati sunrise, segar dan dinginnya kota Batu dari Paralayang.

warung ketan susu  Legenda di Batu, malang

Batu, Malang   :)

Batu, Malang 
Setelah puas menikmati keindahan  dan keramahan kota Malang kami melanjutkan perjalanan kami menuju Denpasar, di Denpasar kami dijemput oleh sahabat saya Kalina, beberapa hari kami menginap di kost-an Kalina, karena memang dari awal kami rencana mau beckpekeran sehingga transport kami juga ala beckpeker yaitu motor. Kemana-mana kami menggunakan sepeda motor, hingga suatu hari kami ingin mengunjungi tempat wisata Pantai Pandawa.
Bermodalkan pengetahuan Kalina yang sudah lama menetap di Bali dan sudah pernah ke Pantai Pandawa kami menelusuri jalanan di Bali. Setalah perjalanan 2 jam dan entah kami sudah sampai dimana si Kalina baru sadar kalau kami sudah salah jalan, akhirnya kami bertanya kepada warga jalan menuju ke Pantai Pandawa dan katanya sudah lewat jauh dan kita harus memutar balik, dengan rasa lelah dan pegal-pegal kami melanjutkan perjalanan kami. Akhirnya 1 jam berikutnya kami sampai juga, baru lihat plang-nya saja kami sudah bahagia dan  semua perasaan pegel dan lelah lenyap seketika. dan Saya pun menyesal kenapa tidak dari awal kami bertanya jalan menuju Pantai Pandawa, seandainya dari awal kami pasti tidak perlu menghabiskan waktu sebanyak itu dijalan.
saya, Elina dan Kalina ( jarinya doang yang terlihat hahaha)

saya dan Elina ,,,,  :)

Besoknya ada kejadian yang mengharuskan saya menikmati indahnya Denpasar tidak bersama Kalina dan Elina. Kalina harus pulang ke Medan karena ayahhanda-nya bepulang ke rumah Bapa di sorga (turut sedih darling yang tabah, kita semua mendokan tempat terbaik untuk beliau). Elina juga harus pulang ke Malang. Akhirnya saya pergi ke kost-an keponakan saya Lia.

Lia keponakan tercinta prihatin melihat saya sang tante tidak ada teman untuk keliling-keliling Bali, akhirnya berbaik hati menawarkan diri menjadi guide saya dan bertanya saya mau kemana lagi. Tanpa ragu saya menjawab belum pernah ke Penglipuran, Lia bersama dengan adik dan pacarnya menemani saya ke sana. Sekali lagi kami kesana bermodalkan bertanya kepada warga sekitar yang kami temui dan Google Maps kami sampai di Penglipuran.
saya dan keponakan, Lia dan Effendi 

saya dan para keponakan

Di kost Lia saya berkenalan dengan temannya bernama Eva, entah bagaimana kami bisa langsung akrab dan kompak dan saling bercerita, dan ternyata kami punya minat, impian dan keinginan yang sama yaitu ingin pergi ke Gili Trawangan, Lombok. Kamipun memutuskan untuk pergi ke Lombok (beckpekeran lagi,,,,). Lia tidak bisa ikut menemani kami karena dia harus bekerja tapi dia memperkenalkan kami dengan teman-temannya akan melakukan perjalanan ke Lombok juaga, Sahat namanya.
Dari Denpasar kami menggunakan sepeda motor menuju Lombok, berangkat pukul 22.00 Wita menuju pelabuhan Padang Bay. Jam 24.00 wita kami tiba di pelabuhan dan langsung naik kapal ferry menuju Lembar Lombok, perjalanan laut kurang lebih 5 jam.
saya,eva, dan sahat
kapal menuju Lembar
Sesampainya di Lombok kami berpisah dengan kelompok Sahat, Sahat dan teman-temannya  menuju pantai Kuta Lombok, saya dan Eva bermodalkan bertanya kepada warga dan pak polisi yang kami jumpai untuk menanyakan jalan menuju Bangsal, dan dari Bangsal kami menyebrang menuju Gili Trawangan.

Eva, kawan baru  rasa kawan lama, perjalanan menuju bangsal
Di setiap persimpangan dan pertigaan kami selalu bertanya kepada orang yang kami temui, bersyukur kami bisa sampai dengan aman, selamat dan senang tanpa lelah karena di sepanjang perjalanan kami selalu tertawa dan menikmati setiap pemandangan yang kami lewati. Penyebrangan dari Bangsal ke Gili menggunakan kapan nelayan yang kecil selama 30 menit, dan akhirnya kamipu tiba di Gili Trawangan. 
saya dan eva 
Gili trawangan

selamat datang di Gili Trawangan




Selesai sudah kami menjelajahi keindahan Gili trawangan, kamipun pulang ke Denpasar. kali ini dengan pede kami menelusuri jalan dan tanpa bertanya lagi karena kami yakin kami masih ingat jalan yang pernah kami lalui dan akhirnya kami-pun nyasar hahahaha. dan akhirnya kamipun menyerah pada ingatan kami dan mulai bertanya kepada siapapun yang kami jumpai dijalan, jalan menuju Lembar. Puji Tuhan 4 jam perjalanan yang kami lewati akhirnya sampai juga di Lembar padahal perjalanan Lembar ke Bangsal kami memakan waktu 3 jam. inilah akibat malas bertanya.
........................................................................
PS:
Setiap perjalanan yang kita jalani pasti memberi kita pelajaran. tinggal bagaimana kita memahaminya. karna setiap perjalanan pasti membawa kepada hal-hal yang kita baru temui, entah itu kawan dan perasaan baru. Nikmati, syukuri apa yang sudah kita lalui dan temukan kembali semangat baru untuk menemukan teman dan pengalaman baru. Karena dalam perjalanan kita banyak belajar berbagai hal. Dan jangan Malu Bertanya, dengan Bertanya kamu tidak akan tersesat dan mendapat pengetahuan baru.

cheeeers
ekasitohang


BUAT KALIAN YANG PUNYA PENGALAMAN MENARIK TENTANG PENTINGNYA BERTANYA? AYO, TULIS  PENGALAMAN KALIAN DAN IKUTI KOMPETISI MENULIS BLOG BNI   #ASKBNI. INFO LEBIH LANJUT HUB.  KLIK DI SINI.

0 Comments